06 Maret 2019

Delapa Gejala Pradiabetes Yang Harus Diwaspadai


Pradiabetes, atau gejala awal diabetes, adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal, tetapi masih tidak didiagnosis sebagai diabetes tipe II. Kesempatan untuk berkembang menjadi diabetes tipe II sangat tinggi dalam hal ini. Biasanya gejala Prediabetes sangat sulit untuk diidentifikasi, karena kebanyakan dari menyerupai masalah kesehatan umum.

Kadar normal glukosa darah puasa seharusnya kurang dari 100 mg / dL. Jika kadarnya berada diantara 100 mg / dL sampai 125 mg / dL, anda berada dalam tahap prediabetes.Tahap pradiabetes ini sangat berisiko dan memerlukan perawatan ekstra untuk mencegah terjadinya diabetes di kemudian hari.

Sering kali orang mengabaikan gejala-gejala dan ciri-ciri yang mengarah pada diabetes. Gejala-gejala dan ciri-ciri diabetes ini muncul karena adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat teranggunya kinerja pankreas. Gejala-gejala umum yang biasanya dialami oleh penderita diabetes sering dianggap penyakit ringan dan disepelekan. Padahal, gejala-gejala seperti ini seharusnya disikapi dengan sangat bijaksana. Penanganan sejak dini memungkinkan penderita diabetes mendapatkan perawatan yang memadai dan terhindar dari komplikasi parah.

Berikut adalah beberapa gejala pre-diabetes yang harus diwaspadai untuk mencegah timbunya diabetes di kemudian hari:

1. Sering kehausan
Rasa haus merupakan hal yang normal bagi semua orang, tetapi bila anda selalu merasa haus sepanjang waktu, sebaiknya diwaspadai. Salah satu gejala prediabetes adalah jika anda selalu mengalami rasa haus yang lebih dari biasanya.

Diabetes adalah penyakit kronis yang mana terjadi kadar gula berlebihan di dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal perlu memproduksi lebih banyak urine untuk membantu melepaskan glukosa dari tubuh. Kondisi inilah yang membuat penderita diabetes merasa terus menerus haus karena otak memerintahkan tubuh untuk mengganti hilangnya cairan.

2. Sering buang air kecil
Sering buang air kecil dapat disebabkan oleh banyak masalah kesehatan, termasuk masalah ginjal. Tetapi jika anda sering buang air kecil dan kuantitas urinnya lebih dari biasanya, bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan karena tubuh berusaha membersihkan glukosa yang tidak terpakai di darah melalui urine.

3. Penglihatan menurun
Banyak pederita diabetes mengalami gejala berupa penglihatan yang menurun, dalam hal ini obyek tampak tidak fous dan kabur.

Kadar glukosa yang melonjak naik dan merusak sel pembuluh darah dan membatasi cairan yang masuk ke mata akan membuat penglihatan pada penderita diabetes menjadi menurun atau buram. Hal ini sangat bahaya jika gula darah terus meningkat, karena akan menyebabkan kebutaan permanen pada penderitanya.

4. Infeksi pada gigi dan gusi
Gusi sering terinfeksi selama tahap pra-diabetes, kondisi ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang kesulitan dalam melawan bakteri di area mulut.

Penyebab penderita diabetes rentan terkena infeksi disebabkan oleh peningkatan glukosa pada cairan gusi dan darah, kekurangan sel darah putih polimorfonuklear, peningkatan aktivitas kolagen dan penurunan sintesis kolagen. Semua hal ini akan mengubah lingkungan mikroflora di dalam mulut, yang menyebabkan kualitatif bakteri berubah. Sehingga penderita diabetes rentan terhadap infeksi dan mengakibatkan terjadinya penyakit pada jaringan pendukung gigi.

5. Bercak hitam pada kulit
Orang yang mendapat gejala awal diabetes dapat mengalami gangguan kulit tertentu, bisa berupa bercak hitam pada bebeapa area tubuh, terutama di mana ada lipatan kulit, leher, ketiak, siku, lutut atau pada buku-buku jari.

Kadar insulin yang tinggi memicu pertumbuhan sel kulit dan melanin sehingga mengakibatkan adanya bercak hitam. Kondisi ini bisa menandakan kadar gula darah yang melebihi normal.

6. Berat badan menurun
Karena glukosa yang tersedia dalam darah tidak dapat digunakan untuk energi, lemak yang tersimpan akan digunakan oleh tubuh untuk energi. Hal ini akan mengakibatkan penurunan berat badan mendadak yang mudah terlihat. Ini adalah salah satu tanda umum yang harus diwaspadai bahwa anda menderita pradiabetes.

Menurunnya berat badan pada penderita diabetes merupakan akibat pankreas yang mulai rusak. Fungsi pankreas adalah memproduksi insulin untuk memproses asupan glukosa sebagai sumber energi. Pada orang yang menderita diabetes, tubuhnya gagal mengelola gula menjadi energi akibat terjadinya resistensi insulin. Karena tubuh butuh energi, ia mencari alternatif dengan cara memecah lemak untuk menjadi energi. Kalau tidak cukup, protein atau otot yang dipecah sehingga lama-lama berat badan menyusut.

7. Luka yang sulit sembuh
Ketika tubuh memiliki daya tahan yang rendah, infeksi kulit pun dapat terjadi dengan mudah. Hal ini bakal dialami ketika tubuh mengalami luka di mana luka ini tak kunjung sembuh. Proses penyembuhan luka terbuka yang cukup lama bisa dianggap sebagai gejala awal dari diabetes basah.

Kurangnya sirkulasi darah di dalam kaki akibat tersumbatnya arteri-arteri yang disebabkan oleh penyakit arteri perifer, menyebabkan proses penyembuhan luka yang buruk. Luka menjadi sukar sembuh, oksigen dan sel darah putih sulit mencapai jaringan, imunitas tubuh menurun, dan terjadi penurunan fungsi sel darah putih dalam melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, terjadi infeksi pada luka yang sukar sembuh tersebut, dan selanjutnya dapat berakibat terjadinya pembusukan. Ulkus diabetikum adalah penyebab seringnya dilakukan amputasi pada penderita diabetes.

8. Kelelahan ekstrim
Pada tahap prediabetes, akan ada sirkulasi gula atau glukosa dalam tubuh anda. Tapi, karena resistensi insulin, tubuh tidak akan bisa mengubah glukosa tersebut menjadi energi. Hal ini akan mengakibatkan kelelahan ekstrim, yang merupakan salah satu gejala utama dari prediabetes.

05 Maret 2019

Warna Air Kencing Dan Artinya Bagi Kondisi Kesehatan


Tubuh menghasilkan dua jenis kotoran atau limbah, yaitu urine dan feses. Urine merupakan limbah terbentuk di ginjal sebagai hasil dari proses penyaringan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Urine mengandung air, asam urat, urea, garam inorganik, amonia, dan bagian pigmen darah yang telah mengalami kerusakan.

Normalnya, urin berwarna bening atau kekuningan, tetapi terkadang bisa juga berwarna lain, misalnya berwarna kuning kecoklatan, hijau, atau merah. Warna urin yang tidak normal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya karena memakan makanan tertentu, efek samping dari obat-obatan, dehidrasi, atau kondisi medis seperti penyakit saluran kemih, hati atau liver.

Jika masih tidak dapat menentukan penyebab dari warna urin yang tidak biasa, sebaiknya segera periksakan urin anda ke dokter untuk mengetahui dengan pasti penyebabnya.

Berikut beberapa warna urin yang tidak biasanya, dan hal ini juga bisa menunjukan kondisi kesehatan seseorang:

1. Bening

Urine yang berwarna bening biasanya merupakan tanda bahwa tubuh anda terhidrasi dengan baik alias cukup cairan. Namun, dalam beberapa kasus hal itu menandakan bahwa anda mungkin terlalu banyak minum dan berpotensi dapat mengalami keracunan air.

Over-hidrasi artinya anda minum air terlalu banyak dari yang anda butuhkan dan dapat membahayakan tubuh anda. Meski tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, sebaiknya anda tidak memaksakan diri untuk minum melampaui apa yang anda butuhkan. Saran yang dinajurkan adalah minum 8 gelas air dalam sehari.

2. Tidak berwarna sama sekali

Warna urine yang sangat bening dapat menjadi indikasi penyakit diabetes. Gejala lain yang menyertai biasanya sering haus dan sering buang air kecil. Jika anda pernah mengalaminya, segera lakukan tes diabetes atau berkonsultasi ke dokter.

3. Kuning pucat atau warna madu
Urine yang sehat umumnya berwarna kuning pucat atau seperti warna madu. Namun jika warnanya kuning kegelapan, berarti anda kurang minum air putih. Ketika air seni menjadi lebih terkonsentrasi, ini biasanya disertai dengan bau yang menyengat.

4. Coklat
Urin berwarna coklat bisa menjadi gejala masalah kesehatan tertentu. Orang dengan penyakit lever biasanya memiliki urin berwarna coklat. Jika hati anda tidak bekerja dengan baik, garam empedu yang seharusnya dibuang melalui feses ternyata ikut larut dalam air seni karena konsentrasinya yang terlalu tinggi dalam darah.

Gangguan kesehatan pada liver dapat berupa hepatitis sehingga warna kencing berwarna gelap. Urine berwarna coklat juga dapat menjadi tanda bahwa anda mengalami dehidrasi sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.

5. Kemerah-merahan
Warna merah dapat berasal dari darah yang larut dalam urin, kondisi ini dikenal sebagai hematuria. Ada beberapa penyebab air seni berwarna merah, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, kanker kandung kemih, atau kanker prostat.

Namun, merahnya warna air kencing juga bisa berasal dari makanan dan zat tertentu yang tertelan, sehingga tubuh anda bereaksi membuangnya melalui urin. Adapun makanan yang dapat menyebabkan urin berwarna merah yaitu blackberry dan rhubarb.

Jika perubahan warna bukan karena makanan dan itu terjadi lebih dari sekali, sebaiknya segera periksakan kondisi kesehatan anda kepada dokter.

6. Biru
Ada sebuah kondisi langka yang disebut porfiria yang menyebabkan urine berwarna biru atau ungu. Namun, urin biru juga diakibatkan karena konsumsi makanan dan obat-obatan yang mengandung pewarna tertentu. Obat-obatan yang menyebabkan urine menjadi biru di antaranya adalah triamterene (diuretik ringan). Amitriptyline, indomethacin, dan doxorubicin juga dapat menghasilkan urin menjadi biru atau berwarna hijau.

7. Hijau
Urine berwarna hijau bisa menjadi indikasi bahwa seseorang terkena infeksi saluran kemih atau jamur. Namun, hal ini juga dapat disebabkan oleh makanan atau obat-obatan, seperti antibiotik yang mengandung pewarna yang kuat yang tidak bisa diserap dalam usus anda. Makanan yang bisa menyebabkan urin berwarna hijau misalnya asparagus.

8. Berbusa
Urine berbusa dapat disebabkan oleh kandungan protein dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, karena dapat disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada ginjal atau kandung empedu.

Bila jumlah protein dalam urine tersebut terlalu besar, maka telah terjadi kondisi abnormal yang disebut proteinuria. Kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya proteinuria dan terjadinya urine berbusa yang sangat signifikan adalah karena adanya gangguan pada ginjal, baik itu kerusakan maupun infeksi pada ginjal tersebut.

9. Putih susu
Warna urin seperti putih susu dapat ditemukan pada ISK ataupun infeksi filariasis (kiluria). Kiluria adalah kondisi keluarnya cairan limfe dan pembuluh darah di ginjal akibat cacing filaria dewasa.

Urin berwarna seperti susu juga bisa disebabkan karena urin banyak mengandung lemak dan kadang-kadang disertai darah, sukar berkemih, kelelahan, dan kehilangan berat badan.

10. Hitam
Warna hitam mungkin dikarenakan bahan kimia dan masalah kesehatan. Penyebab yang sering adalah batu ginjal, masalah darah seperti sindroma hemolitik-uremik, penyakit empedu seperti batu empedu, dan konsumsi obat-obatan seperti obat-obatan TB juga dapat menyebabkan urin berwarna hitam.

Untuk mengetahui kondisi lebih lanjut, sebaiknya dilakukan pemeriksaan medis.

04 Maret 2019

Tujuan dan Manfaat Memasak Makanan


Memasak pada prinsipnya adalah proses pemberian panas pada bahan makanan, untuk mematangkan dan menjadikan bahan makanan menjadi hidangan yang dapat di makan, enak dan lezat.

Memasak mempunyai tujuan tidak hanya sekedar mematangkan bahan makanan tetapi terdapat tujuan lain seperti, mematikan kuman, meningkatkan nilai gizi dan nilai cerna tentunya yang lebih baik.

Sehingga memasak merupakan perlakuan terhadap bahan makanan yang mempunyai efek dan tujuan:
1. Merubah organoleptik makanan; aroma, rasa, suhu dan tektur, karena panas serta media masak akan merubah tektur masakan, aroma, dan rasa.
2. Merubah nilai cerna dari bahan makanan, dengan proses memasak bahan makanan yang menjadi rendah cernanya menjadi mudah untuk dicerna oleh tubuh.
3. Merubah nilai gizi, namun terdapat pula teknik masak tertentu dapat mengurangi nilai gizi bahan makanan yang dimasak.
4. Mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan, melalui pemberian panas.

Mengolah makanan, juga sering diartikan sama dengan memasak, sesungguhnya berbeda, pada mengolah makanan tidak ada proses perlakuan membuat masakan dengan memberikan panas, contoh mengolah makanan lebih tepat ketika membuat salad, rujak, minuman es buah dan lain sebagainya.

Efek Pemanasan Dalam Memasak Terhadap Bahan Makanan

Hasil memasak dipengaruhi oleh besar dan lamanya pemberian panas. Salah satu manfaat memasak adalah merubah nilai gizi bahan makanan, diantara sekian banyaknya cara memasak, terdapat pula teknik memasak yang ternyata dapat mengurangi nilai gizi bahan makanan yang dimasaknya. Dalam hal tujuannya untuk memperoleh makanan yang sehat, maka teknik memasak yang dapat menurunkan nilai gizi ini, sebisanya harus dihindari.

Misalnya adalah mengukus sayuran lebih baik daripada merebusnya. Banyak vitamin yang sensitif terhadap berbagai unsur dan mudah hancur saat terkena panas, udara, air, atau minyak goreng. Pengecualiannya adalah vitamin K dan vitamin B niasin, yang sangat stabil dalam makanan.

Untuk mengurangi hilangnya Vitamin A dan E yang larut dalam lemak, memasak bahan makanan tersebut dengan sedikit minyak menjadi pilihan yang bijak, misalnya dengan cara memanggang. Untuk mengurangi hilangnya vitamin C yang larut dalam air dan mengandung oksigen, buah dan sayuran harus dimasak dengan menggunakan sedikit air dan waktu memasak yang tidak terlalu lama.

Panas yang berlebihan akan menyebabkan makanan menjadi kering, gosong, menyusut bahkan hancur, sebaliknya bila panas kurang tepat, menyebabkan waktu memasak menjadi lebih lama, zat gizi berkurang, aroma makanan yang diinginkan tidak timbul, dan menyerap minyak.