19 Desember 2009

Tanda-tanda Depresi pada Anak


Depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami depresi. Kabar baiknya adalah bahwa depresi merupakan penyakit yang dapat diobati. Depresi didefinisikan sebagai suatu penyakit ketika perasaan depresi tersebut bertahan dan mengganggu aktifitas dan kemampuan anak atau remaja tersebut.

Sekitar 5 persen dari anak-anak dan remaja diyakini pernah mengalami depresi. Anak-anak yang mengalami stress, mengalami kehilangan (orang atau barang atau apapun), anak yang sedang belajar, atau anak yang mengalami gangguan kecemasan berada pada risiko yang lebih tinggi untuk menderita depresi. Depresi juga cenderung untuk terjadi dalam keluarga.

Perilaku anak-anak dan remaja yang mengalami depresi mungkin berbeda dari perilaku orang dewasa yang depresi. Orangtua sebaiknya berhati-hati dan waspada terhadap tanda-tanda depresi yang mungkin terdapat pada anak-anak mereka.

Tanda-tanda depresi pada anak-anak dan remaja, antara lain:
  1. Anak terlihat penuh kesedihan, kadang-kadang atau selalu menangis
  2. Penurunan minat dalam berbagai kegiatan, atau ketidakmampuan untuk menikmati kegiatan favorit sebelumnya
  3. Putus asa
  4. Bosan, lesu, lemah, kehilangan semangat
  5. Mengabaikan penampilan pribadi
  6. Menutup diri dari pergaulan
  7. Perasaan harga diri rendah dan rasa bersalah
  8. Reaksi berlebihan terhadap kegagalan atau penolakan
  9. Tidak menunjukkan reaksi terhadap pujian atau hadiah
  10. Mudah marah, tersinggung
  11. Kesulitan dalam berinteraksi
  12. Sering mengeluhkan penyakit fisik seperti sakit kepala dan sakit perut
  13. Sering absen dari sekolah atau prestasinya menurun di sekolah
  14. Kurang konsentrasi dalam melakukan aktifitas
  15. Gangguan atau ada perubahan besar dalam pola makan dan/atau pola tidur
  16. Ada keinginan untuk lari dari rumah
  17. Ada pikiran atau ungkapan untuk melakukan bunuh diri atau perilaku yang merusak diri sendiri
  18. Ada perubahan kepribadian
  19. Masih banyak lagi, jika anda merasa ada keanehan pada tingkah laku anak-anak anda segera diskusikan dengan anak anda.

Seorang anak yang dulu sering bermain dengan teman-temannya mungkin sekarang menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian saja dan sering tanpa aktifitas apapun. Aktifitas yang biasanya menyenangkan sekarang hanya membawa sedikit kegembiraan untuk anak yang mengalami depresi. Anak-anak dan remaja yang mengalami depresi mungkin mengatakan mereka ingin mati atau mungkin berbicara tentang bunuh diri. Depresi juga dapat menyebabkan si anak atau remaja mengkonsumsi minuman keras atau narkoba yang dianggapnya sebagai cara yang bisa mengatasi depresinya.

Anak-anak dan remaja yang sering bermasalah di rumah atau di sekolah juga mungkin menderita depresi. Karena anak mungkin tidak selalu tampak sedih, orang tua dan guru mungkin tidak menyadari bahwa perilaku mengganggu dari anak itu adalah tanda dari depresi. Ketika ditanya langsung, anak-anak ini kadang-kadang dapat menyatakan mereka tidak bahagia atau sedih.

Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk anak-anak yang mengalami depresi. Depresi adalah penyakit nyata yang memerlukan bantuan profesional. Perawatan komprehensif sering kali diperlukan, meliputi terapi pada si penderita maupun terhadap keluarganya. Pengobatan biasanya menggunakan obat antidepresan.

Bunuh Diri di Kalangan Remaja

Berbagai kejadian atau upaya bunuh diri di kalangan remaja akhir-akhir ini banyak terjadi. Banyak faktor yang dapat memicu remaja untuk melakukan tindakan bunuh diri antara lain : depresi, kebingungan, keraguan diri, tuntutan dari orang tua untuk sukses, masalah keuangan, masalah hubungan dengan teman, ketakutan ketika tumbuh menjadi dewasa, perceraian orang tua, dan faktor-faktor lainnya, Bagi beberapa remaja, ide bunuh diri dapat muncul sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Jika seorang anak atau remaja berkata, aku ingin bunuh diri, atau aku akan bunuh diri, orang tua sebaiknya memberikan perhatian yang serius dan segera melakukan upaya untuk mengatasinya. Orang sering merasa tidak nyaman ketika berbicara tentang kematian. Namun, ketika orang tua melihat tanda-tanda depresi pada si anak, segera bicarakan dengan si anak, ada permasalahan apa yang menimpanya dan cari solusinya. Jika orang tua merasa tidak mampu mengatasinya sendirian, bawalah ke dokter. Dengan dukungan dari keluarga dan perawatan yang tepat, anak-anak dan remaja yang depresi dan berkeinginan untuk bunuh diri dapat disembuhkan dan kembali menjalani aktifitasnya seperti biasa.

Tidak ada komentar: