12 April 2011

Roti Tawar Bisa Menurunkan Gairah Seksual

Penurunan gairah seks tidak hanya terjadi di kalangan pria, tapi juga wanita. Selama ini, pemakaian obat-obatan untuk merangsang libido, termasuk viagra, seringkali dituding sebagai biang keladi merosotnya hasrat bercinta.

Bahkan, menurut penelitian para ilmuwan, kebiasaan mengonsumsi obat flu, jenis makanan harian, ternyata juga dapat menyebabkan lesunya libido, seperti dikutip dari Daily Mail.

Ingin tahu obat dan makanan apa saja yang dapat mempengaruhi gairah seks?

Roti tawar

Makan terlalu banyak roti putih dan karbohidrat olahan lainnya dapat menurunkan dorongan seksual, kata Helen Bond dari British Dietetic Association. "Makanan seperti roti putih melepaskan gula lebih cepat daripada makanan olahan dari gandum. Dan, terlalu banyak gula berhubungan dengan kemerosotan energi, yang berarti Anda tidak akan memiliki energi untuk seks," katanya.

Terlalu banyak gula juga membuat Anda gemuk, meningkatkan estrogen dalam tubuh, yang pada gilirannya mengurangi kadar testosteron pada pria, kata ginekolog Peter Bowen-Simpkins, penasihat medis untuk amal Kesejahteraan Perempuan. "Jika Anda kegemukan, Anda merasa kurang menarik. Masalah ini juga dapat mengurangi aliran darah ke organ seks."

Meskipun umumnya dianggap sebagai hormon seks pria, wanita juga perlu testosteron untuk membangkitkan libido.

Dingin dan obat flu

Cuaca dingin ditambah dengan konsumsi obat flu bisa meredam gairah seks. Pakar seks, Dr John Tomlinson, mengatakan, obat flu yang mengandung diphenhydramine atau pseudoefedrin tidak hanya mempengaruhi dorongan seksual tetapi juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

"Saya telah jelas melihatnya pada pasien saya," ujarnya. "Ini tidak akan terjadi pada semua orang, tetapi jika libido Anda sudah rapuh, obat-obatan ini bisa makin memperparah.”

Sementara sebuah studi oleh Cleveland Clinic di Ohio menemukan bahwa antihistamin dapat mengakibatkan masalah dengan ejakulasi untuk pria dan menghambat libido, baik pada pria maupun wanita. Para peneliti menyatakan, mereka dapat memengaruhi bagian dari sistem saraf yang berhubungan dengan gairah seksual dan orgasme.

Kekurangan zat besi

Kekurangan zat besi juga bisa menjadi pemicu merosotnya gairah seksual. Seorang dokter umum di London Barat yang banyak menangani masalah kesehatan seksual, Dr Radha Modgil, menyatakan, “Rendahnya kadar zat besi diperkirakan mengurangi kualitas aliran darah dan energi.”

Lebih lanjut, dokter Helen Bond menambahkan, sumber terbaik zat besi yang mudah diserap adalah steak yang tak terlampau matang. “Daging merah seperti steak membantu pelepasan asam amino kunci dari otak yang penting untuk suasana hati yang baik," katanya.

“Daging merah juga merupakan sumber vitamin B, yang membantu mengubah karbohidrat menjadi energi. Ini juga merupakan sumber kaya seng, penting bagi produksi testosteron, yang juga diperlukan wanita sebagai pembangkit hasrat seksual. Sumber lain dari seng adalah kacang-kacangan, kacang dan tiram."

Pil tekanan darah

“Obat-obatan ini secara signifikan bisa mengurangi libido dan menyebabkan disfungsi ereksi," ujar Dr Graham Jackson, konsultan ahli jantung di Rumah Sakit Guy's & St Thomas. “Karena mereka mengurangi aliran denyut jantung dan darah, sehingga tidak banyak darah sampai ke alat kelamin."

Kehilangan berat badan terlalu cepat

“Banyak wanita mencoba untuk mendapatkan tubuh langsing secara instan agar terlihat lebih menarik. Tapi ironisnya hal itu dapat membunuh kehidupan seksual,” kata GP Sarah Brewer.

Kehilangan berat badan terlalu cepat, katanya, dapat mengganggu hormon dan memengaruhi kesuburan. “Jika Anda kehilangan lebih dari 10 persen dari berat badan Anda dengan sangat cepat, maka tubuh Anda masuk ke zona siaga merah. Kehilangan berat badan terlalu cepat bisa memengaruhi tingkat kenikmatan seksual, dan kurangnya nutrisi bisa mempengaruhi kesuburan.”

Obat penghilang rasa sakit

Obat penghilang rasa sakit berbasis Opiat seperti kodein dan morfin dapat menekan aktivitas di hipotalamus yang merupakan area otak yang terlibat mengendalikan kadar hormon, kata Neal Patel dari Royal Pharmaceutical Society. "Ini, pada gilirannya, menyebabkan pelepasan hormon dari kelenjar pituitary menekan libido."

Memang, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endokrinologi dan Metabolisme menemukan bahwa hampir 95 persen pria dan 68 persen wanita yang menerima obat Opiat jangka panjang dilaporkan mengalami dorongan seks yang menurun. Efeknya akan terasa tergantung dengan berapa lama dan seberapa tinggi dosis Opiat yang dikonsumsi.

“Jika Anda khawatir tentang dorongan seksual Anda, kemudian terpaksa harus tetap mengonumsi obat penghilang rasa sakit, coba gunakan obat seperti parasetamol dan ibuprofen,” ucap Patel.

VIVAnews

Tidak ada komentar: