09 April 2011

Sering Bolos Kerja Lebih Rentan Mati Muda

Kabar gembira bagi karyawan yang tidak pernah bolos kerja, penelitian terbaru menunjukkan bahwa makin rajin bekerja seseorang cenderung makin sehat. Sebaliknya makin sering bolos kerja, kesehatannya memburuk dan lebih rentan mati muda.

Dr Mary Wyatt, peneliti dari Royal Australasian College mengatakan efek tersebut tetap berlaku meskipun seorang karyawan kurang menyukai pekerjaannya. Bagi karyawan yang memang menikmati pekerjaannya, makin sering masuk kerja tentu makin menyehatkan.

Menurut penelitian yang dilakukannya baru-baru ini, seseorang yang absen atau bolos kerja lebih dari 6 bulan cenderung merasa terisolasi kemudian mengalami depresi. Dampaknya, risiko mengalami dorongan untuk bunuh diri meningkat 40 kali lipat.

Selain itu, bolos kerja lebih dari 6 bulan juga berpengaruh terhadap kesehatan fisik karena bolos kerja. Efeknya setara dengan menghisap 10 bungkus rokok dalam sehari, sehingga membahayakan jantung dan pembuluh darah serta dan berisiko mati mendadak.

"Pekerjaan sangat mempengaruhi status kesehatan. Bagi karyawan dengan status sosio-ekonomi rendah, pengaruhnya akan makin terasa," ungkap Dr Wyatt seperti dikutip dari TVNZ, Kamis (31/3/2011).

Menurut Dr Wyatt, seseorang yang terikat dalam rutinitas pekerjaan maka hidupnya cenderung lebih teratur. Lama tidak bekerja bisa membuat perilakunya lebih berisiko, misalnya malas berolahraga meski sebenarnya punya lebih banyak waktu dibandingkan yang rajin bekerja.

Meskipun demikian, dampak dari terlalu lama bolos kerja lebih banyak dirasakan dari sisi kejiwaan. Seseorang yang lama tidak masuk kerja atau tidak punya pekerjaan sama sekali cenderung merasa tidak berguna di lingkungannya sehingga lebih rentan mengalami stres dan depresi.

detikHealth

Tidak ada komentar: