Polisi Resor Kulon Progo melakukan penyisiran di wilayah Desa Nanggulan dan Kalibawang, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkait isu yang berkembang ada lima orang yang diduga teroris menggelar latihan di desa tersebut.
"Warga Kalibawang dan Nanggulan resah dengan adanya isu teroris masuk desa, kamarin kami dan masyarakat melakukan penelusuran dan penyisiran di hutan-hutan di kawasan dua desa tersebut," kata Kasat Intel Polres Kulon Progo, AKP Sutikno, di Wates, Minggu.
Ia mengatakan, setelah diselidiki ternyata isu terorisme berawal ketika seekor anjing milik warga Nanggulan mati, dan salah satu warga setempat melihat orang lewat dan masuk ke hutan pada saat kejadian anjing meninggal. Isu teroris santer berkembang di masyarakat.
"Setelah kami lakukan penyirisan ternyata tidak ada orang yang diduga teroris, melainkan lima orang yang sudah biasa mencari kekelawar di hutan disekitar Desa Nanggulan dan Kalibawang," katanya.
Selama penyisiran, kata dia, warga turut terlibat dalam kegiatan tersebut. Setelah dilakukan penyisiran selama empat jam dan tidak ditemukannya markas dan kegiatan terorisme, Polres memberikan penjelaskan kepada warga bahwa tidak ada teroris di Kulon Progo, khususnya di Kalibawang dan Nanggulan.
"Kita memberikan penjelasan kepada warga bahwa di desa itu tidak ada kegiatan oleh orang yang diduga teroris atau tempat latihan teroris. Sampai saat ini Kulon Progo tetap aman,".
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar