13 Oktober 2010

Kurangi Risiko Kanker Payudara Dengan Gaya Hidup Sehat

Kabar baik bagi para perempuan yang memiliki keluarga dengan sejarah kanker payudara. Penelitian menunjukkan mereka bisa mengurangi risiko terkena penyakit itu dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Penelitian itu dilakukan di University of Rochester Medical Center (URMC). Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Breast Cancer Research, seperti dikutip dari EurekAlert.

Para peneliti mempelajari lebih dari 85.000 perempuan pasca menopause. Mereka mengamati bahwa aktivitas fisik, mempertahankan berat badan ideal, dan minum sedikit alkohol mengurangi risiko kanker payudara pada mereka yang memiliki sejarah kanker dalam keluarga dan tidak.

Robert E. Gramling, M.D., D.Sc., salah seorang peneliti mengatakan penelitian itu merupakan kabar bagus bagi perempuan yang memiliki keluarga dekat yang terkena kanker payudara.

"Penting untuk dicatat bahwa keluarga dengan sejarah kanker payudara bisa tumbuh sebagian karena berbagi perilaku tidak sehat yang diturunkan selama dari generasi ke generasi," kata guru besar di Family Medicine, and Community and Preventive Medicine di URMC itu.

"Menguraikan sejauh mana gen-gen, lingkungan, dan perilaku berkontribusi pada penyakit itu sulit. Tetapi, penelitian kami menunjukkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat bisa membantu perempuan, bahkan saat kecenderungan keluarga terlibat."

Para peneliti menganalisis data dari penelitian observasional Women's Health Initiative yang mulai tahun 1993. Data itu termasuk perempuan berusia 50 hingga 79 tahun yang dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama, mereka yang memiliki sejarah keluarga dengan kanker payudara (setelah usia 45). Dan, kelompok kedua mereka yagn tidak punya sejarah kanker payudara dalam keluarga. Jumlah risiko berkurang dengan mengikuti tiga perilaku kesehatan sama bagi perempuan dengan sejarah kanker payudara dalam keluarga dan tidak.

"Mengingat kesadaran yang kuat dari kanker payudara dan marabahaya tentang risiko diwariskan. Penting bagi ilmuwan untuk mengerti tindakan perempuan bisa mengurangi risiko mereka," kata Gramling.

antaranews

Tidak ada komentar: