Wanita “bahenol” seringkali menjadi obyek “cuci mata” bagi kebanyakan pria. Bahkan seringkali membangkitkan gairah kaum adam. Benarkah?
Menurutnya, sudah menjadi kodrat pria menyukai dada bagus, penuh dan menantang. Entah bagaimana bentuknya jeruk, pepaya, melon atau lainnya, aset berharga itu tetap mampu mengarahkan pandangan pria menuju ke bawah leher Anda.
“Pada garis besar, kaum pria memang lebih memandang lawan jenis berdasarkan phisicly. Karena itu membuat mereka senang dengan wanita berdada besar. Bila dilihat secara umum, pria memiliki kecenderungan seperti itu karena adanya kombinasi antara intensitas, kognisi, dan keharusan,” kata psikolog Sani B Hermawan dari Daya Insani.
Intensitas, lanjut psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, menjadi pemicu utama yang menyebabkan pria menyukai segala sesuatu yang berbau fisik.
“Intensitas merupakan keinginan sebelum terjadinya perilaku. Jadi tergantung niat dari seorang pria, karena bila segala sesuatu sudah diniatkan apapun bisa terjadi,” jelas direktur lembaga psikologi Daya Insani itu.
Menurutnya lagi, selera pria terhadap wanita berdada besar cukup mempengaruhi persepsi segelintir wanita atas daya tarik seks mereka. Maka beruntunglah mereka yang dikaruniai genetik ini. Meski demikian, bukan berarti meraka yang berdada kecil harus cemas menghadapi fenomena ini, karena Anda tetap dapat menguatkan aset ini dengan olahraga yang tepat.
Masih menurut Sani, tak hanya wanita berdada penuh dan besar, bokong yang indah dan kencang juga bisa membuat gairah kaum adan tersulut. Bokong indah akan terlihat entah saat wanita berjalan, atau mengenakan bawahan ketat.
“Meski pria pada umumnya menyukai wanita bertubuh seksi, namun sebaiknya kaum wanita tetap harus memberikan kelebihan itu hanya kepada pasangan,” imbuhnya.
Nah, agar tidak membangkitkan gairah seksual terhadap kaum pria secara sembarangan, maka berhati-hatilah menonjolkan kelebihan daya tarik seks Anda.
“Hal terpenting yang harus disadari oleh kaum wanita adalah melindungi aset berharga yang dimilikinya. Yaitu melalui sikap, perilaku, cara berpikir dan percakapan yang selektif. Hal ini diperlukan untuk dapat melindungi diri agar tidak ada faktor eksternal yang mengganggunya,” pungkasnya
okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar