Trimethylaminuria (TMAU) atau juga dikenal dengan sindrom bau ikan, merupakan gangguan metabolisme yang sangat langka, yang menyebabkan cacat dalam produksi normal enzim Flavin yang mengandung monooxygenase 3 (FMO3).
Ketika FMO3 tidak bekerja dengan benar atau jumlah yang dihasilkan tidak cukup, maka tubuh kehilangan kemampuan untuk menghancurkan trimetilamina (TMA) dari senyawa prekursor dalam pencernaan makanan menjadi trimetilamin oksida (TMAO).
Inilah yang menyebabkan terjadinya TMAU, trimetilamina yang akhirnya menumpuk akan menghasilkan bau urine, keringat dan napas yang sangat kuat dan amis.
Kasus TMAU pertama kali ditemukan pada tahun 1970. Dan menurut National Institutes of Health kurang dari 200 ribu populasi di Amerika Serikat yang menderita gangguan ini.
Seperti dilansir dari AolHealth, Rabu (16/6/2010), gejala-gejala TMAU antara lain sebagai berikut:
- Badan berbau ikan yang sangat menyengat, meliputi urine, keringat, napas dan cairan reproduksi
- Terdapat kandungan trimetilamina dalam urine dan keringat
- Pada perempuan, bau badan akan semakin buruk sebelum dan selama masa menstruasi, saat mengonsumsi konstrasepsi oral, dan menjelang menopause
Bau badan orang yang menderita sindrom bau ikan bervariasi, tergantung pada pola makan, perubahan hormonal, tingkat stres, jumlah keringat, juga pewangi yang mungkin digunakannya.
Hingga saat ini, belum ada obat atau pengobatan yang dikhususkan untuk gangguan ini. Namun, beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi badan badan, yaitu:
- Hindari makan telur, kacang-kacangan, daging tertentu, ikan, dan makanan lain yang mengandung kolin, karnitin, nitrogen dan belerang.
- Antibiotik dosis rendah untuk mengurangi jumlah bakteri dalam usus.
- Menggunakan pembersih yang sedikit asam dengan pH antara 5,5 dan 6,5.
detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar