29 Juni 2010

Minum Kopi Bisa Kurangi Resiko Kanker

Minum lima cangkir kopi sehari bisa mengurangi resiko kanker mulut. Menurut penelitian, mereka yang biasa mengonsumsi kopi berisiko rendah terserang kanker mulut atau tenggorokan daripada mereka yang jarang minum kopi.

Seperti dikutip dari Female First, peneliti dari Universitas Utah di Salt Lake City telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa beberapa bahan dalam kopi dapat mengurangi risiko kanker mulut.

Studi ini menemukan bahwa kopi mengandung lebih dari 1.000 bahan kimia, termasuk antioksidan. Kopi juga mengandung zat kimia, cafestol dan kahweol, yang merupakan unsur paling bermanfaat karena memiliki sifat antikanker.

Chief Executive British Dental Health Foundation, Dr Nigel Carter berkata, "Banyak orang menikmati kopi, tapi sering khawatir tentang risiko yang terjadi pada kesehatan mereka yakni tekanan darah tinggi. Tapi mungkin penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi sesungguhnya dapat memiliki efek yang menguntungkan."

Kanker Mulut merupakan salah satu kanker yang paling cepat berkembang di Inggris, dengan jumlah penderita sekitar 5.000 orang didiagnosa setiap tahun. Biasanya menyerang pria usia lebih 40 tahun. Namun belakangan, jumlah penderita wanita dan anak muda meningkat.

Sejauh ini, tembakau masih dianggap sebagai penyebab utama kanker mulut. Tembakau dan alkohol berkontribusi setidaknya tiga perempat dari kasus. Namun, efek perlindungan dari kopi tidak berkurang pada perokok atau peminum.

Selain kopi, konsumsi buah-buahan, sayuran, ikan dan telur, juga menjadi salah satu 'obat' yang bisa menurunkan tingkat risiko penyakit ini. Sebagai tindakan pencegahan, deteksi dini juga penting dilakukan.. "Kesempatan untuk bertahan hidup dapat meningkat jika penyakit ini terdeteksi lebih awal," kata Carter.

Awal gejala kanker mulut biasanya dimulai dengan sariawan yang tak kunjung sembuh, merah dan bercak putih dimulut, pembengkakan yang tidak biasa, atau benjolan di dalam mulut. Jika Anda menderita gejala-gejala tersebut disarankan segera mengunjungi dokter gigi.

www.mouthcancer.org.

Tidak ada komentar: