Sebanyak 9.540 bekas bungkus kondom diundi untuk memperebutkan berbagai hadiah, seperti televisi, kipas angin dan VCD player.
Terlebih dahulu, sebanyak 72 pekerja seks komersial penghuni lokalisasi itu menukarkan bekas bungkus kondom dengan kupon. Setiap sepuluh bungkus kondom mendapatkan satu kupon.
Menurut Ketua RT yang membawahi lokalisasi itu, Suwaji, kegiatan ini untuk merangsang penghuni lokalisasi itu agar disiplin mengenakan kondom setiap kali melayani tamunya untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS.
Ketua RT yang membawahi lokalisasi Gude, Suwaji, mengatakan pihaknya bersama Pokja setempat telah lama melakukan monitoring penggunaan kondom. Setiap tamu yang berkunjung selalu dibekali kondom yang diberikan saat membayar tiket parkir dan tiket masuk lokalisasi. “Untuk mengantisipasi tamu yang terlewatkan atau tidak membawa kondom, di tiap kamar disediakan kondom sepuluh biji,” ungkap Suwaji.
Kegiatan undian bekas bungkus kondom seperti itu digelar setiap enam bulan sekali. Kali ini bekas kondom yang diundi, yang dikumpulkan sejak Agustus 2009 hingga Mei 2010 lalu. Undian yang sekarang merupakan yang keempat kalinya.
Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) Kab. Madiun bersama Yayasan Bambu Nusantara dan Kelompok Kerja (Pokja) yang ada di lokalisasi Gude.
Direktur Program Yayasan Bambu Nusantara, Titik Sugianti, menyebutkan selama ini pihaknya terlibat aktif dalam pendampingan kelompok-kelompok yang berisiko tertular HIV/AIDS.
“Tidak hanya PSK tapi juga pengguna narkoba dengan jarum suntik,” jelasnya. Menurut Titik, pihaknya tidak hanya melakukan pendampingan terhadap WTS lokalisasi tapi juga PSK yang beroperasi di jalanan.
Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar