12 Juni 2010

Obama Siap Memberikan Tips Berhenti Merokok untuk Presiden Filipina

Barack Obama siap memberikan cara menghentikan kebiasaan merokok kepada presiden terpilih Filipina, Benigno “Noynoy” Aquino III. Topik merokok menjadi salah satu bahan perbincangan presiden AS itu ketika menelepon Noynoy, Rabu 9 Juni 2010. 

Saat itu, Obama membuka percakapan dengan memberi selamat kepada Noynoy, yang sudah dinyatakan sah sebagai pemenang pemilu presiden Filipina dan akan dilantik pada 30 Juni  mendatang.

"Di tengah pembicaraan, saya bilang padanya 'Pak Presiden, saya tahu kita punya persoalan sama tentang kebiasaan merokok," kata Noynoy, yang dikutip dari laman Philstar, Jumat, 11 Juni 2010. Obama menjawab, "Well, saya sudah berhenti (merokok). Ini masalah Anda, tetapi saya siap memberikan saran."

Menurut Noynoy, Obama berjanji akan memberikan tips pada saat yang tepat, yaitu ketika putra mendiang presiden Cory Aquino itu sudah berniat sungguh-sungguh untuk berhenti merokok.

Noynoy mengatakan bahwa pembicaraan dengan Obama selama 20 menit itu sangat menyenangkan. Menurut dia, Obama sangat bersungguh-sungguh dalam memperkuat hubungan antara AS dan Filipina.

Presiden terpilih Filipina, Benigno Aquino III, mengaku sulit menghilangkan kebiasaan yang dipandang buruk bagi sebagian kalangan, yaitu merokok. Putra  mendiang Presiden Corazon Aquino yang populer dipanggil Noynoy itu  mengaku rokok selama ini membantu dirinya dalam menghadapi tekanan.

Oleh karena itulah, dengan berat hati, dia menyatakan belum bisa menerima permintaan dari sejumlah kelompok kesehatan di negaranya untuk berhenti merokok kala resmi menjadi presiden baru Filipina, mulai akhir Juni mendatang.

Presiden Terpilih Filipina itu Tak Mau Stop Rokok

Politisi yang kini berusia 50 tahun itu pada dasarnya menyadari bahwa berhenti merokok justru akan berguna bagi kesehatannya. Maka, Noynoy berjanji suatu saat nanti akan berupaya menghentikan kebiasaan buruk itu.

Namun, menurut dia, kalau disuruh berhenti sekarang, dia mengaku bakal tambah stres. Bagi Noynoy, permintaan berhenti merokok justu mendatangkan tekanan baru bagi dirinya.

"Saya akan mengalami banyak tekanan. Haruskah saya menerima tekanan yang tidak perlu? [Berhenti merokok] bahkan bisa mempengaruhi keputusan-keputusan yang harus saya ambil," kata Noynoy, seperti dimuat di laman harian The Telegraph, Senin, 24 Mei 2010. 

Bagi Aquino, untuk saat ini merokok dianggapnya satu dari sedikit kebebasan yang masih bisa dia nikmati.

Setelah menang pemilu pada 10 Mei lalu, Noynoy bersiap mencetak sejarah sebagai orang pertama di Filipina yang berhasil melanjutkan jejak keluarganya sebagai presiden. Ibunya adalah presiden Filipina periode 1986-1992, yang dikenal sebagai ikon demokrasi yang berhasil meruntuhkan kediktatoran Ferdinand Marcos. Menurut jadwal, Noynoy akan resmi menggantikan Gloria Macapagal Arroyo sebagai presiden Filipina pada 30 Juni mendatang.

Vivanews

Tidak ada komentar: