06 Juni 2010

Benarkah Wanita Hamil Lebih Cepat Orgasme

Meskipun diyakini bahwa berhubungan seks ketika hamil dapat membahayakan janin, tetapi sebenarnya tidak. Bayi dalam kandungan berada dalam kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut yang kuat yang melindungi bayi selama dalam proses kehamilan.

Kebanyakan calon ibu yang umur kandungannya masih tergolong muda, sepertinya lebih sering merasakan mual, lelah serta nyeri di sekitar dada. Pada saat itu, seks tidak akan terlintas di pikiran mereka.

Namun, bagi sebagian wanita yang memasuki trisemester kedua (tiga hingga enam bulan), semua hal tersebut di atas bisa berubah drastis. Kegiatan di atas ranjang bisa kembali menjadi rutinitas.

Seiring menurunnya rasa mual, maka gairah pun akan kembali. Perubahan bentuk tubuh membuat ibu hamil merasa lebih seksi. Hal ini biasanya dikarenakan membesarnya ukuran payudara.

Peningkatan aliran darah ke pelvis yang merangsang ujung saraf membuat lebih mudah merasakan orgasme. Hal ini diungkapkan Valerie Davis Raskin, M.D., psikiater di Chicago dan penulis buku 'Great Sex for Moms' seperti yang dikutip dari redbookmag.

Sayangnya, pada tiga bulan terakhir orgasme bisa melemahkan kontraksi rahim. Meskipun tidak berbahaya, kejadian ini sering membuat calon ibu ketakutan sesuatu terjadi pada anak yang belum lahir.

Kabar baiknya, di masa-masa ini biasanya suami Anda yang sudah tidak sabar menjadi ayah mengalami penurunan tingkat libido sehingga menurunkan tingkat libido pula. Hal ini dinyatakan oleh serangkaian studi melalui test darah dan mempelajari kebiasaan calon ayah.

Sebuah studi di Kanada menemukan bahwa calon ayah dari istri yang hamil memiliki tingkat hormon estrogen yang lebih tinggi dari biasanya. Uniknya, dalam beberapa kasus yang cukup ekstrim, pria juga merasakan gejala kehamilan seperti mual-mual, penambahan berat badan dan perubahan mood karena perubahan hormon ini. Jadi jangan heran jika sewaktu-waktu pasangan Anda bertingkah agak aneh.

Hati-hati Jika Kehamilan Resiko Tinggi

Tetapi,jika kehamilan anda termasuk kehamilan dengan resiko tinggi, atau dokter mengantisipasinya kemungkinan komplikasi, atau anda menemukan sesuatu gejala yang tidak biasa setelah atau selama melakukan hubungan seksual seperti rasa nyeri, kontraksi atau keluar darah, sebaiknya hubungi dokter anda sebelum anda melakukan hubungan seksual lagi.

Kebanyakan dokter akan menyarankan anda untuk tidak melakukan hubungan seksual pada kasus-kasus kehamilan tertentu misalnya:
  • Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.
  • Placenta letak rendah (plasenta previa).
  • Riwayat kelahiran premature.
  • Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram.
  • Dilatasi /pelebaran servik.
  • STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD anda disarankan unutk tidak melakukan hubungan seksual sampai anda atau pasangan sudah diobati dan bebas dari penyakit itu.

sumber: detik.com, dll.

Tidak ada komentar: